Tidak
ada yang dapat menyaingi lukisan Allah yang teramat indah di dalam dunia ini.
Allah telah menciptakan alam dan manusia dalam lukisannya yang teramat indah.
Diciptakannya maut, sakit, dan ketuaan merupakan bayangan yang melengkapi
kesempurnaan dari lukisan-Nya. Orang takkan perrnah memahami arti rasa sakit
jika ia tidak perrnah merasakan sakit. Bahkan rasa sakit terkadang akan memberi
pelajaran bagi manusia itu sendiri, dan
merupakan pencegahan serta benteng yang akan mendidik manusia untuk bisa lebih
sabar dan tahan uji. Karena rasa sakit pulalah manusia mempunyai rasa sedih
serta mau berkorban antara sesama.
Selain
itu manusia juga bisa merasakan kebekuan dan jilatan panah yang menggugah tubuh
yang berupa ketakutan, kegelisahan, dan mengurung diri atas rasa sakit yang
dirasakannya. Itulah sebagian letak
kesempurnaan yang Allah lukiskan lewat tinta kebesaran-Nya. Dengan segala kehendaknya Allah jadikan dunia
penuh dengan nuansa kehidupan yang beraneka ragam isinya, dimana ada siang dan
malam, ada kemarau dan hujan, ada kesedihan
dan kebahagiaan. Dan kita manusia adalah sebagai salah satu bagian dari
lukisan terindah-Nya. Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika manusia oleh Allah
diabadikan dengan udara sedang secara terus menerus?? Maka sudah dapat
dipastikan, gerak sel-sel tubuh manusia akan menjadi lamban dan pasif.
Disinilah letak kesempurnaan lukisan Allah terhadap segala gejala dunia.
Sebagai manusia, kita hendaklah patut bersyukur pada yang menciptakan bakteri
yang menggerakkan otak kita sehingga kita mampu berfikir dan tanggap dalam
menyelematkan diri dari segala kejahatan dan kemaksiatan, sehingga otak kita
mampu bekerja dan membiarkan kaki untuk berlari mencari muara yang menuju ke
tempat yang baik.
Dan
jika bukan karena gempa bumi dan gunung berapi, niscaya bumi ini akan meledak
jutaan tahun yang lalu. Namun Allah melukisnya dengan penuh kehati-hatian
sehingga semuanya menjadi indah tertata dan sempurna diletakkan pada posisi
yang beraturan. Dimana diantara kejahatanpun selalu terselip oleh kebaikan,
sebagaimana yang diungkapkan Abu Hamid Al Ghazali; “Bahwa semakin menjolok ke
dalam lengkungan sebusur panah, maka semakin tegar anak panah menuju
sasarannya”. Disitulah letak kesempurnaan yang tersembunyi di dalam perut
kekurangan yang terlukis melalui tinta kebesaran-Nya. Karena itu pantaslah
jika Al Ghazali mengatakan; “bahwa tidak
ada yang melebihi keindahan ini…dimana dunia dan seisinya yang serba kurang ini
merupakan contoh lukisan yang paling sempurna bagi dunia yang musnah.”
Lihatlah
kebesaran-Nya dimanapun kita berada, Dia lah Sang Maha Wujud yang jauh dari
kezholiman. Kesempurnaan-Nya tak dapat ditandingi oleh apa dan siapapun, Dia lah
pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Dengan tinta kebesaran-Nya, Allah
menjadikan bumi menjadi berkecukupan bahkan berkelimpahan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia dan makhluk lainnya. Maha Besar Allah yang telah
menghadiahkan lukisan terindah bagi manusia dan makhluk lainnya. Semoga kita
sigap dalam berbuat baik di atas bumi yang indah ini laksana kuda yang masih
muda, sehingga kita bisa menggapai keridhoan-Nya atas segala gerak dan langkah
kita. Lukisan ini adalah hadiah terindah dari-Nya bagi kita sang penembus
zaman.