Kita semua pastinya
sepakat bahwa manusia diciptakan oleh Allah itu dengan berbagai macam potensi
dan keahlian tersendiri, karena Allah memberikan kita akal pikiran. Sehingga
manusia bisa mencapai prestisenya di muka bumi ini, sebagaimana yang dicita-citanya.
Manusia dengan segala potensi dan keahlian yang dimilikinya mampu menaiki
tangga kesuksesan sebagaimana yang diimpikannya. Betapa sangat indah Allah
membuat skenario kehidupan ini. Sebagai sutradara yang ulung, Allah kemas
setiap cerita dengan dominasi keunikannya tersendiri.
Tetapi sadarkah kita,
ada banyak manusia yang masih kurang menyadari
tentang keindahan dan keunikan cerita yang Allah buat untuk kehidupan
ini. Tak banyak orang yang mampu membaca makna pesan dari skenario yang Allah
turunkan di tengah-tengah kehidupan ini, sehingga ketika kita menemui aral yang
membuat diri kita jatuh, kita langsung drop dan merasa tak bisa lagi berdiri
meneruskan perannya sebagai aktor dari cerita kehidupan. Selain itu, tak banyak
juga orang yang mampu membaca potensi diri yang dimilikinya. Sehingga terkadang
menimbulkan keragu-raguan terhadap dirinya sendiri. Menjadi tidak percaya diri, dan merasa takut ketika
menerima skenario baru. Apalagi jika cerita skenario baru itu terlihat sulit
untuk diselesaikan dan diperankan, tanpa berkomentar panjang lebar kita pasti
akan memilih untuk menolak tawarannya tanpa pertimbangan matang. Timbul di
dalam diri kita perasaan takut tidak akan mampu mengerjakannya, takut gagal,
takut tidak selesai, dan segudang
ketakutan-ketakutan lainnya bisa timbul dalam benak pikiran kita secara
tiba-tiba.
Ketakutan-ketakutan yang
timbul seperti itu adalah suatu hal yang wajar, tetapi janganlah rasa ketakutan
itu dipupuk menjadi berlebihan. Bagaimana kita bisa mengetahui potensi yang
kita miliki, jika belum melakukan tindakan apa-apa kita sudah memilih untuk
berlari menjauhi. Bagaimana kita bisa mengatakan kita ahli, jika kita belum
pernah mencoba mempelajarinya tiba-tiba kita bilang tidak mengerti. Bagaimana
kita bisa mengatakan kita seorang aktor hebat, jika belum membaca alur
ceritanya kita sudah lebih dulu menolak skenario pemberian-Nya. Tapi itulah
sifat individu kita sebagai manusia, terkadang penyakit takutnya itu lebih
mendominasi. Belum lagi terkadang diiringi oleh penyakit malasnya yang kronis
melekat di dalam diri. Ingin berhasil berjalan sesuai kondisi, tetapi berat
untuk menggali. Baru sekali saja kalah, langsung mengalah penuh keluh kesah dan
resah. Baru sekali ditimpa ujian dan musibah, sudah langsung patah arah. Bahkan
ada yang bilang bahwa dunianya berputar arah. Aneh ya.…, Manusia terkadang
sangat takut dengan dirinya sendiri, sehingga membuatnya tidak percaya diri
terhadap potensi dan keahlian yang dimiliki. Itulah cerita nyata yang masih
saja ada di dalam kehidupan saat ini. Sebagian malah ada yang frustasi dan
putus asa, aduh….jangan ya??
Renungkanlah, layakkah
kita berkeluh kesah? Layakkah kita marah di atas skenario sang sutradara
sementara kita hanyalah pemeran ceritanya saja. Tentu saja tidak layak. Jangan
mengkerdilkan diri dengan emosi. Karena tanpa disadari, hal itu bisa sedikit
demi sedikit bisa mengikis potensi yang kita miliki. Jika hadir di hadapan kita
tuntutan skenario-skenario baru yang harus dipelajari, maka pelajarilah. Selagi
itu membawa kebaikan dan hal positif bagi kehidupan. Dan tidak bertentangan
dengan keinginan Tuhan. Aktor hebat pasti akan menjalani semua peran yang
diberikan oleh sang sutradara dengan antusias semangat yang tinggi.
Hindari perkataan saya
tidak mengerti dan tidak bisa sebelum segala sesuatunya kita pelajari. Hindari
berkata saya tidak akan mampu menyelesaikannya, sebelum kita mencoba untuk
menyelesaikannya. Karena pada hakikatnya begitu banyak potensi yang tersembunyi
di dalam diri kita yang tidak kita sadari. Bertempurlah sebelum menyerahkan
kalah, mendayunglah sebelum air beriak parah. Yakinlah pada potensi yang kita
miliki, yakinlah pada kemampuan diri.
Ambillah setiap kesempatan dan raihlah semua peluang. Jadilah aktor hebat yang
tidak mudah menyerah. Masalah berhasil atau tidaknya itu belakangan, masalah
menang atau kalahnya itupun belakangan. Yang terpenting di dalam hidup ini
adalah berusaha, berusaha, dan berusaha. Mengerahkan segala potensi dan
kemampuan yang kita miliki untuk menyelesaikan peran hebat dari sang sutradara
hebat. Karena kita akan menemukan potensi dan kemampuan diri kita jika kita
bertindak. Jangan sia-siakan peran yang diberikan oleh Allah, Sang sutradara
terhebat. Sebagai aktor hebat bangunlah daya lenting tinggi yang mampu
melambungkan diri ke atas peran yang lebih tinggi lagi. Dan siapkan diri untuk
memainkan setiap skenario kehidupan…., so make to action now if you want change
in your live.