Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa. Dan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha

Senin, 16 Desember 2013

DUA SAYAP DOA




Ibarat burung yang menerbangkan, demikian pula doa hendaknya memiliki sayap lengkap berupa raja’ (harap) dan kahuf (cemas). Dengan dua sayap inilah, hamba yang berdoa menerbangkan segenap melalui lisannya yang lemah, penuh noda dan dosa ke haribaan Allah. Firman Allah, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.(QS. Al-A’raaf: 56) Dengan sayap harapan, seorang hamba yang berdoa akan senantiasa optimis bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik baginya. Sedangkan sayap kecemasan, seorang hamba akan berusaha sekuat tenaga memperbaiki dirinya. Ia cemas akan murka-Nya dan khawatir akan azab-Nya.

Dua sayap ini akan mengantarkannya kepada adab-adab berdoa. Dia akan memperbesar ketergantungan kepada Rabb-nya, mencurahkan perhatian kepada yang dimintanya, memperhatikan tujuan yang ingin dia capai, dan semua unsur yang terkait dengan doa itu sendiri. Sebagai intisari ibadah doa yang dipanjatkan keluar dari hati yang ikhlas, yakni murni dan tulus karena Allah. Dia juga tidak akan mudah putus asa jika doanya tidak segera dikabulkan, dia tahu ada hikmah dibalik ditundanya doa yang dia panjatkan.