Sukses atau gagal, baik itu dalam
pekerjaan, bisnis, belajar, rumah tangga, bahkan dalam kehidupan yang lebih
luas. Kegagalan yang diterima oleh manusia bisa jadi akan menjadikannya stress,
bersedih, malu bahkan mungkin bisa jadi marah. Atau bisa juga menjadikan
seseorang melakukan aksi bunuh diri. Sebagai insan ciptaan Tuhan yang memiliki
berbagai kelebihan, sebetulnya manusia telah dirancang oleh Sang Pencipta
sebagai sosok yang mampu menghadapi berbagai kegagalan dalam kehidupannya. Namun
sayangnya banyak di antara manusia yang tidak tahu apa yang mesti dia lakukan
di saat mengalami kegagalan. Dari beberapa sumber terpercaya dan
berdasarkan pengalaman pribadi saya. Ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh
agar kita menjadi lebih bijak dalam menghadapi kegagalan dalam hal apapun.
pertama, Berpikir positip.
Yakinlah pada diri kita bahwa kegagalan
yang kita alami saat ini adalah merupakan hal yang terbaik bagi kita saat ini.
Bagi orang yang beriman, segala sesuatu yang mengenai dirinya sudah menjadi ketetapan
Tuhan ( entah itu baik, ataupun buruk menurut pikiran manusia ).
kedua,
introspeksi diri / mawas diri.
Dalam sebuah ayat dari Alquran disebutkan
bahwa : kebaikan yang diterima oleh manusia adalah semata-mata karena karunia
dari Tuhan. Sementara keburukan yang menimpa manusia itu disebabkan oleh
kesalahan manusia itu sendiri. Berdasarkan petunjuk itu, ketika manusia
mendapati keburukan (kegagalan bisa jadi merupakan suatu keburukan). Maka sudah
seharusnya, manusia melakukan introspeksi diri, mempelajari hal-hal apa saja
yang telah dilakukannya sehingga mengalami kegagalan. Dengan cara seperti itu
maka ketika seorang manusia menemui kegagalan tidak akan mencari-cari kambing
hitam, menyalahkan orang lain.
ketiga, umumkan kegagalan kita.
Sebuah kegagalan sering kali menyebabkan
seseorang merasa malu atau minder jika kegagalannya itu diketahui oleh orang
lain. Jangan malu di saat kita gagal. Kegagalan hendaknya kita jadikan sebagai
salah satu sarana untuk "curhat" kepada siapa saja sehingga kita bisa
mengurangi bahkan menghapuskan kesedihan pada saat mengalami kegagalan. Bagi
Kita yang percaya pada Tuhan, kesedihan karena kegagalan bisa terhapuskan.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Tuhan hati manusia akan menjadi tenang.
keempat, melakukan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat.
Banyak di antara manusia yang pada saat
mengalami sebuah kegagalan, mereka berusaha melupakan kegagalannya dengan cara
pergi ke bar/cafe, merokok, meminum minuman keras, atau aktifitas-aktifitas
negatif lainnya. Padahal tanpa mereka sadari, aktifitas-aktifitas macam itu
justru akan menambah-nambah kegagalannya. Maka cara yang paling bijak adalah
dengan melakukan aktifitas-aktifitas positif seperti jalan-jalan, pergi ke tempat wisata, berolah
raga, nonton film-film komedi, dan yang lebih penting adalah mendekatkan diri
pada Sang Pencipta.
kelima, belajar dari orang gagal.
Pengalaman menunjukkan bahwa sangat
sedikit atau bahkan hampir tidak ada orang yang sukses tanpa pernah mengalami
kegagalan. Maka, adalah bijaksana sekali di saat kita mengalami kegagalan kita
mau belajar dari kisah-kisah kehidupan orang-orang sukses. Tentu kita masih
ingat, berapa kali Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan dalam percobaannya
sebelum akhirnya meraih kesuksesan. Belajat dari orang gagal akan menjadikan
diri kita akan bisa lebih bijak saat menemui kegagalan.
Nikmatilah kegagalan ini dengan cara
memperbaiki diri dan yakinlah kegagalan ini hanya sementara sehingga kita tidak
akan berlarut-larut dalam kegagalan. Kegagalan dapat kita gunakan sebagai
tameng dalam melakukan segala impian sehingga kita dalam merencanakan impian
harus didasari dengan kegagalan itu sendiri jadi kita sudah tau seberapa
kemampuan kita untuk meraih impian kita dan kita tahu seberapa tingkat kegagalanya.
Jadi, tak selamanya kegagalan itu menyakitkan. Percayalah dan yakinlah
“kegagalan itu keberhasilan yang tertunda”.