Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa. Dan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha

Kamis, 10 Mei 2012

Kisah Sederhana " Kenapa Burung Bisa Terbang"

Hanya ingin kembali berbagi sebuah kisah sederhana ini...,
mungkin sebagian dari teman-teman ada yang pernah membaca kisah ini sebelumnya dari postingan facebook, myQ dan sebagainya. Akan tetapi, tak mengapa jika saya harus mempostingnya kembali...inilah sebuah kisah sederhana yang terjaring dalam obrolan santaiku kali ini.

Ketika itu lobi kampus, ada seorang dosen mengajak berbincang seorang dari mahasiswanya. Dalam perbincangannya tersebut sang dosen melontarkan sebuah pertanyaan sangat sederhana sekali, dimana pertanyaan tersebut tanpa kita sadari dapat menyadarkan kita akan satu hal yang begitu besar dan berharga, bahkan terkadang terlupakan. Dan seperti inilah ringkasannya;

"Mba, coba tebak deh kenapa burung kok bisa terbang?" tanya sang dosen.
"Hmmm, tentu saja pak karena dia punya sayap?" jawab sang mahasiswa.
"Boleh juga jawabannya, tapi bukan itu mba" balas sang dosen.
"Karena ada udara pak, jadi tekanan udara membuatnya...dan bla..bla..bla...dst" kemudian sang mahasiswa mencoba jawab sekaligus menjelesakan kepada sang dosen dengan segala rumus fisika yang pernah dibacanya sewaktu SMA.
"Secara ilmiah jawaban itu bisa dipakai, akan tetapi bukan itu juga jawabannya" balas sang dosen kembali.
"Wah...jangan-jangan jebakan nih? mungkin bapak mau mengetes saya" jawab sang mahasiswa dan mulai menaruh curiga.
Sang dosen kemudian hanya tersenyum, lalu menjawab......
memang benar burung terbang dengan sayapnya dan dengan bantuan angin yg bertiup. Tetapi, terkadang ada satu jawaban yang sering kita lupa. Sesungguhnya yang lebih penting dari kesemuanya itu adalah yang dapat membuat burung tersebut bisa terbang adalah karena ia hidup dan masih bernyawa. Sekarang coba kita renungkan sama-sama, percuma kalau hanya punya sayap tapi nyawanya sudah tiada, coba bagaimana jadinya? iya tidak...." jelas sang dosen.
"Iya juga ya pak, benar?" jawab sang mahasiswa dengan sopan.
"Terus apa maknanya pak dari pertanyaan tersebut?" tanya sang mahasiswa.
"Begini, sebagai manusia terkadang kita merasa tidak mampu atau bahkan sering merasa iri dengan orang lain. Melihat orang yang punya mobil bagus dan sukses dalam hati kita berkata, 'diakan anak orang kaya punya banyak uang jadi ya wajar aja'..lalu kemudian melihat teman yang pintar dan lebih unggul dari kita, tanpa sadar hati kita kembali berkata 'diakan ikut les, bimbingan, kursus dan lain-lain jadi ya gak heran kalau jadi seperti itu'..dan begitulah seterusnya. Begitulah terkadang selalu yang kita lakukan. Kalau kita mau membuka cakrawala pikiran kita, kita bisa menyadari bahwa bukanlah uang, bukan pula les ataupun kursus, dan bukan pula hal lain yang bisa membuat kita tidak bisa sama seperti mereka. Satu hal yang paling penting dan berharga yang kita miliki sekarang adalah “Kita masih hidup” masih bebas bernafas, masih bebas berkreatifitas, dan masih punya banyak kehidupan, dan kesempatan yang luas untuk menjadi apa yg kita inginkan. Dan hal itulah yang sering kita lupakan. Jangan pernah terpaku pada hal yang statis berupa materi dan kekuasaan saja, sehingga kita melupakan betapa besarnya potensi dan kemampuan yang tersimpan dalam diri kita. Bukankah walaupun uang kita banyak setinggi gunung dan langitpun atau bahkan segudang materi yang lainnya berlimpah, tidak akan berguna kalau kita sudah mati? tidak lagi hidup! Begitu kan mba.." jawab sang dosen dengan antusiasnya.
"Setuju pak, betul sekali...karena kesempatan hidup kita selama di dunia ini hanya sekali dan hanya sementara saja, jadi sudah seharusnya kita merubah pola pikir kita agar tidak tertinggal dan harus bisa pandai-pandai menggunakan kesempatan hidup yang masih diberikan oleh Tuhan kepada kita" sambung sang mahasiswa.
"Ya benar sekali, jadi manfaatkanlah hidup ini sebelum dia mati dan meninggalkan pergi. Jangan biarkan hanya penyesalan yang datang di akhir nanti, karena kebahagian dan kesuksesan itu bukan hanya semata-mata ada pada harta dan materi saja, akan tetapi ada pada ketenangan hati, adanya Tuhan dan keyakinan kita atas segala usaha dan doa yang kita lakukan setiap hari. Bahwa kita semua bisa menjadi seperti mereka selagi kita mau menggali potensi. Walaupun sedikit demi sedikit tetapi bermakna dan bernilai bagi diri kita, keluarga kita, dan orang lain yang ada di sekitar kita. Hanya saja terkadang tak banyak orang yang menyadari hal ini. Masih saja ada orang yang berpikiran sempit di dunia ini. Ya...semoga saja kita tidak termasuk orang-orang yang merugi, kita bisa selalu setia pada Tuhan yang menciptakan kita dalam keadaan apapun sehingga DIA akan selalu ada disetiap langkah dan usaha kita. Jadi, intinya adalah jangan pernah sia-siakan waktu yang ada dan gunakanlah kesempatan yang ada itu dengan sebaik-baiknya. Selamat berjuang dan teruslah belajar...semoga Tuhan selalu setia menuntun dan membimbing kita" jawab sang dosen sekaligus menutup pembicaraan.
“Amiin ya Robb, terima kasih pak sangat berkesan pertanyaannya?”jawab sang mahasiswa.

Begitulah akhir dari perbincangan kami, benar-benar sebuah pertanyaan yang sangat sederhana yang seharusnya mudah untuk kita menjawabnya, akan tetapi ternyata dari pertanyaan ini  begitu banyak makna yang tersirat di dalamnya.
Semoga kisah ini bermanfaat untuk kita semua...........

3 komentar:

  1. Ho oh aq dah pernah baca tulisannya di facebookmu mba sama di myQ. Tapi yang ini sedikit sampean poles ya mba, soale tambah semriwing heheee....
    Maturnuwun injih atas emaile^-^

    BalasHapus
  2. Sekian lama hilang gak taunya disini sekarang...keep fighting vie, kami mendukungmu. Ayo terbitkan buku aja. Btw gak pernah nongol lagi di myQ, masih menulis di majalahkah??

    BalasHapus