Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa. Dan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha

Rabu, 05 September 2012

Allahpun Sayang Pada Hamba-Nya



“Jagalah (perintah) Allah niscaya Ia akan menjagamu,
Jagalah (perintah) Allah niscaya Ia ada di hadapanmu,
Perkenalkanlah dirimu kepada Allah ketika keadaaan longgar,
Niscaya Ia akan mengenalimu pada saat kau dalam kesulitan.”


Tak jarang cerita hidup terkadang hadir dengan membawa kesedihan, dan tak sedikit mengakibatkan kita mengeluarkan airmata. Banyak celah yang terkadang membuat kita kecewa dan terluka. Dalam perjalanan, mungkin saja ada badai masalah yang menghantam sehingga membuat kita berat untuk berkata-kata. Dan tak sedikit pula permasalahan yang silih berganti, datang dan pergi begitu saja sesuka hatinya, menyapa kita di atas perjalanan dunia yang penuh fatamorgana. Itulah kehidupan manusia yang terlukiskan melalui pena Allah dengan sempurna.  Tapi, sadarkah kita bahwa semua itu hanyalah sebuah cerita dan ujian belaka? Ya, semua itu hanyalah sebuah cerita kehidupan dunia yang dirajut oleh Sang Maha Pencipta untuk hamba-Nya, sebagai kasih sayang-Nya yang tak terhingga, agar kita menyadarinya.

Segala yang Allah lukiskan bagi kehidupan hamba-Nya adalah salah satu cara bagi Allah untuk menegur kita. Dengan segala kisah dunia yang begitu membahana, Allah ingin mengingatkan kita, Allah ingin kita tidak melupakan-Nya. Sebagian dari kita mungkin pernah memiliki nilai merah dalam raport kehidupannya, memiliki masa kelam yang terukir dalam perjalanan hidupnya. Disadari atau tidak, entah berapa banyak kesalahan dan kelalaian yang ada pada diri kita sehingga tanpa kita sadar terciptalah jarak antara Allah dan hamba-Nya. Dari sini, hendaklah kita berkaca atas semua dosa-dosa kita, merenunginya sudah seberapa jauh jarak kita kepada-Nya? Jangan biarkan jarak itu terus tercipta, mari kita bermuhasabah/intropeksi diri atas segala kejadian yang menimpa kita, atas cerita kehidupan yang Allah lukisankan untuk kita.

Adakah di dunia ini orang yang tak pernah merasakan kecewa? Adakah di dunia ini manusia yang hidup tanpa masalah yang menyapa? Adakah di dunia ini hamba-Nya yang tak pernah menangis karena cerita dunia? Saya rasa tidak ada, setiap manusia pasti pernah merasakan semuanya, entah apapun itu jenis masalah dan ceritanya. Karena setiap manusia memiliki cerita kehidupan yang berbeda-beda. Tak sedikit dari kita yang pernah menangis karena cerita hidup yang menghampirinya. Namun, tak sedikit pula dari kita yang mampu mengatasinya. Bagi mereka yang memiliki iman akan lebih tawakal, dan mencari jalan untuk bersabar dan ikhlas atas apa yang Allah takdirkan. Mereka menyadari bahwa segala yang Allah berikan kepadanya adalah sebuah rasa sayang Allah terhadapnya. Merekalah yang berhasil melewatinya dengan tinta kemenangan dan mampu mendapatkan penyelesaian yang “happy end” tentunya.

Dimana hanya di hadapan Allah lah mereka mengadu atas segala penat yang ada, memohon bantuan dan petunjuk atas segala cerita dunia yang membahana dan penuh liku. Di atas ikhtiar dan doanya, mereka akan berseru dengan lantunan asma-sma-Nya untuk dapat keluar dari kebekuan cerita hidup yang beraneka nuansa. Lewat sepertiga malam-Nya, mereka rangkai kata-kata menjadi sebuah doa atas segala permasalahan dan tinta merah yang ada. Dalam tahajudnya, mereka urai semua cerita dengan hanya mengharap ridho dan pertolonan-Nya untuk sebuah jalan keluar baginya.  Di saat semua mata terlelap dengan indahnya, mereka hadir dengan airmata keimanan bersama bait-bait doa dan pujian bagi-Nya, karena dalam hatinya Allah lah yang selalu bertahta dan berkuasa dalam segala kondisi dan suasana. Mereka sadar bahwa Allah begitu sayang terhadap hamba-hamba-Nya.

Mulai dari sekarang, jadikanlah semua cerita yang Allah lukiskan menjadi sebuah jalan kebaikan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan selalu mengingat akan segala kebenaran janji-Nya. Mulailah berma’rifat dan bermahabbah kepada-Nya, sesungguhnya Allah punya tujuan baik ketika beribu masalah di hadirkan di hadapan kita. Allah punya rencana yang lebih baik di atas segala lukisan-Nya. Karena Allah mengukirnya dengan segala pertimbangan yang matang, Allah ingin kita lebih mengingat-Nya, dan Allah ingin tahu bagaimana kesetiaan kita terhadap-Nya. Dengan aneka warna-warni dunia inilah, tentunya Allah ingin kita menjadi pemenang sebagai hamba yang beriman. Karena apapun yang menimpa kita, seberat apapun jalan hidup yang dilukiskan-Nya tidaklah kekal selamanya. Pasti akan ada masanya di mana kita akan menemui titik terang sebagai penghujung garis kemenangan kita, dan jika telah tiba waktunya Allah akan memberi kabar gembira dan menepati janji bagi hamba-Nya. Bersabarlah di atas segala iktiar dan do’a, karena itu adalah lebih baik bagi kita.

Ketika permasalahan demi permasalahan menimpa, kembalilah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Ingatlah, bahwa segala aspek kehidupan ada di genggaman-Nya, dan hanya Allah sajalah Yang Maha Penentu dan Maha Kuasa atas akhir perjalanan hidup sehebat dan sekuat apapun diri kita.  Allah lah yang mampu membolak-balikkan hati kita yang penuh warna dan nuansa, dan Allah jualah yang mampu memberi ketenangan dan petunjuk untuk mengurai benang yang tersimpan di dunia yang penuh tipu daya. Bergeraklah untuk satu penyelesaian yang menenangkan jiwa, jadikanlah sujud dipenghujung waktu sebagai tanda kesetiaan terhadap keagungan Yang Maha Esa, karena sesungguhnya segala cerita dunia yang hadir lewat lukisan-Nya adalah sebuah pembelajaran bagi kita untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya, dan untuk menggapai kedewasaan iman tentunya. Inilah tanda kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, janganlah kita berkeluh kesah apalagi berprasangka di atas segala lukisan-Nya yang terkadang membawa kecewa dan sebagainya. Dan ketika segala cerita dunia itu mengusik ketenangan jiwa dan hati kita, hendaknya jadikanlah dzikrullah dan ayat-ayat suci sebagai obat dan penenang segala gundah kita. Karena sesungguhnya Allah sangatlah dekat dengan kita, jangan biarkan jarak menjauhkan kita dari cinta-Nya. Karena di setiap tempat kita pasti menemukan kegelapan dalam hidup kita, dan tak ada langkah yang paling tepat kecuali kita nyalakan pelita dalam diri kita. Terakhir lantangkanlah sekuat tenaga, “Hai masalah, aku punya Allah yang sayang kepadaku dan Allah Yang Maha Besar untuk mengusirmu…”.


2 komentar:

  1. Wah, baru sempat baca emailnya mba...makasih tulisannya. Pokoknya like, selalu ditunggu kiriman2 selanjutnya

    BalasHapus
  2. Semoga kita semua dijauhkan dari putus asa dan ditetapkan pada iman islam-Nya

    BalasHapus