“Jagalah
(perintah) Allah niscaya Ia akan menjagamu,
Jagalah
(perintah) Allah niscaya Ia ada di hadapanmu,
Perkenalkanlah
dirimu kepada Allah ketika keadaaan longgar,
Niscaya
Ia akan mengenalimu pada saat kau dalam kesulitan.”
Tak
jarang cerita hidup terkadang hadir dengan membawa kesedihan, dan tak sedikit
mengakibatkan kita mengeluarkan airmata. Banyak celah yang terkadang membuat
kita kecewa dan terluka. Dalam perjalanan, mungkin saja ada badai masalah yang
menghantam sehingga membuat kita berat untuk berkata-kata. Dan tak sedikit pula
permasalahan yang silih berganti, datang dan pergi begitu saja sesuka hatinya,
menyapa kita di atas perjalanan dunia yang penuh fatamorgana. Itulah kehidupan
manusia yang terlukiskan melalui pena Allah dengan sempurna. Tapi,
sadarkah kita bahwa semua itu hanyalah sebuah cerita dan ujian belaka? Ya,
semua itu hanyalah sebuah cerita kehidupan dunia yang dirajut oleh Sang Maha
Pencipta untuk hamba-Nya, sebagai kasih sayang-Nya yang tak terhingga, agar kita
menyadarinya.
Segala
yang Allah lukiskan bagi kehidupan hamba-Nya adalah salah satu cara bagi Allah
untuk menegur kita. Dengan segala kisah dunia yang begitu membahana, Allah
ingin mengingatkan kita, Allah ingin kita tidak melupakan-Nya. Sebagian dari
kita mungkin pernah memiliki nilai merah dalam raport kehidupannya, memiliki
masa kelam yang terukir dalam perjalanan hidupnya. Disadari atau tidak, entah
berapa banyak kesalahan dan kelalaian yang ada pada diri kita sehingga tanpa
kita sadar terciptalah jarak antara Allah dan hamba-Nya. Dari sini, hendaklah
kita berkaca atas semua dosa-dosa kita, merenunginya sudah seberapa jauh jarak
kita kepada-Nya? Jangan biarkan jarak itu terus tercipta, mari kita
bermuhasabah/intropeksi diri atas segala kejadian yang menimpa kita, atas
cerita kehidupan yang Allah lukisankan untuk kita.
Adakah
di dunia ini orang yang tak pernah merasakan kecewa? Adakah di dunia ini
manusia yang hidup tanpa masalah yang menyapa? Adakah di dunia ini hamba-Nya
yang tak pernah menangis karena cerita dunia? Saya rasa tidak ada, setiap
manusia pasti pernah merasakan semuanya, entah apapun itu jenis masalah dan
ceritanya. Karena setiap manusia memiliki cerita kehidupan yang berbeda-beda.
Tak sedikit dari kita yang pernah menangis karena cerita hidup yang
menghampirinya. Namun, tak sedikit pula dari kita yang mampu mengatasinya. Bagi
mereka yang memiliki iman akan lebih tawakal, dan mencari jalan untuk bersabar
dan ikhlas atas apa yang Allah takdirkan. Mereka menyadari bahwa segala yang Allah
berikan kepadanya adalah sebuah rasa sayang Allah terhadapnya. Merekalah yang
berhasil melewatinya dengan tinta kemenangan dan mampu mendapatkan penyelesaian
yang “happy end” tentunya.
Dimana
hanya di hadapan Allah lah mereka mengadu atas segala penat yang ada, memohon
bantuan dan petunjuk atas segala cerita dunia yang membahana dan penuh liku. Di
atas ikhtiar dan doanya, mereka akan berseru dengan lantunan asma-sma-Nya untuk
dapat keluar dari kebekuan cerita hidup yang beraneka nuansa. Lewat sepertiga malam-Nya,
mereka rangkai kata-kata menjadi sebuah doa atas segala permasalahan dan tinta
merah yang ada. Dalam tahajudnya, mereka urai semua cerita dengan hanya
mengharap ridho dan pertolonan-Nya untuk sebuah jalan keluar baginya. Di
saat semua mata terlelap dengan indahnya, mereka hadir dengan airmata keimanan
bersama bait-bait doa dan pujian bagi-Nya, karena dalam hatinya Allah lah yang
selalu bertahta dan berkuasa dalam segala kondisi dan suasana. Mereka sadar
bahwa Allah begitu sayang terhadap hamba-hamba-Nya.
Mulai
dari sekarang, jadikanlah semua cerita yang Allah lukiskan menjadi sebuah jalan
kebaikan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan selalu mengingat akan
segala kebenaran janji-Nya. Mulailah berma’rifat dan bermahabbah kepada-Nya,
sesungguhnya Allah punya tujuan baik ketika beribu masalah di hadirkan di
hadapan kita. Allah punya rencana yang lebih baik di atas segala lukisan-Nya.
Karena Allah mengukirnya dengan segala pertimbangan yang matang, Allah ingin
kita lebih mengingat-Nya, dan Allah ingin tahu bagaimana kesetiaan kita
terhadap-Nya. Dengan aneka warna-warni dunia inilah, tentunya Allah ingin kita
menjadi pemenang sebagai hamba yang beriman. Karena apapun yang menimpa kita,
seberat apapun jalan hidup yang dilukiskan-Nya tidaklah kekal selamanya. Pasti
akan ada masanya di mana kita akan menemui titik terang sebagai penghujung
garis kemenangan kita, dan jika telah tiba waktunya Allah akan memberi kabar
gembira dan menepati janji bagi hamba-Nya. Bersabarlah di atas segala iktiar
dan do’a, karena itu adalah lebih baik bagi kita.
Ketika
permasalahan demi permasalahan menimpa, kembalilah kepada Tuhan Yang Maha
Pencipta. Ingatlah, bahwa segala aspek kehidupan ada di genggaman-Nya, dan
hanya Allah sajalah Yang Maha Penentu dan Maha Kuasa atas akhir perjalanan
hidup sehebat dan sekuat apapun diri kita. Allah lah yang mampu
membolak-balikkan hati kita yang penuh warna dan nuansa, dan Allah jualah yang
mampu memberi ketenangan dan petunjuk untuk mengurai benang yang tersimpan di
dunia yang penuh tipu daya. Bergeraklah untuk satu penyelesaian yang
menenangkan jiwa, jadikanlah sujud dipenghujung waktu sebagai tanda kesetiaan
terhadap keagungan Yang Maha Esa, karena sesungguhnya segala cerita dunia yang
hadir lewat lukisan-Nya adalah sebuah pembelajaran bagi kita untuk bisa lebih
mendekatkan diri kepada-Nya, dan untuk menggapai kedewasaan iman tentunya.
Inilah tanda kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, janganlah kita berkeluh
kesah apalagi berprasangka di atas segala lukisan-Nya yang terkadang membawa
kecewa dan sebagainya. Dan ketika segala cerita dunia itu mengusik ketenangan
jiwa dan hati kita, hendaknya jadikanlah dzikrullah dan ayat-ayat suci sebagai
obat dan penenang segala gundah kita. Karena sesungguhnya Allah sangatlah dekat
dengan kita, jangan biarkan jarak menjauhkan kita dari cinta-Nya. Karena di
setiap tempat kita pasti menemukan kegelapan dalam hidup kita, dan tak ada
langkah yang paling tepat kecuali kita nyalakan pelita dalam diri kita.
Terakhir lantangkanlah sekuat tenaga, “Hai masalah, aku punya Allah yang sayang
kepadaku dan Allah Yang Maha Besar untuk mengusirmu…”.
Wah, baru sempat baca emailnya mba...makasih tulisannya. Pokoknya like, selalu ditunggu kiriman2 selanjutnya
BalasHapusSemoga kita semua dijauhkan dari putus asa dan ditetapkan pada iman islam-Nya
BalasHapus